JAKARTA (Kliik.id) - Hari ini merupakan peringatan 44 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia. Jumlah investor tercatat mengalami peningkatan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya menyampaikan jika dirinya mengapresiasi jumlah investor yang terus mengalami kenaikan.
Dia menyebutkan meski di tengah pandemi COVID-19 ada kabar baik dari pasar modal.
"Jumlah investor (pasar modal) naik signifikan Juli 2021 50,04% naik empat kali lipat sejak 2017. Saya senang peningkatan investor ini didominasi oleh investor domestik dan milenial. Ini akan berkontribusi menahan tekanan pasar modal," kata dia dalam sambutannya, Selasa (10/8/2021).
Jokowi menyampaikan jumlah perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) juga ada 27 perusahaan.
"Akhir Juli ada 27 IPO baru, ini capaian terbaik selama empat tahun berturut-turut," imbuhnya.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengungkapkan Situasi pandemi COVID-19 juga ternyata tidak menyurutkan minat investor untuk bertransaksi di Pasar Modal Indonesia, dari sisi demand jumlah investor Pasar Modal Indonesia yang tercatat pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 6 Agustus 2021 yang terdiri atas investor saham, reksa dana, dan surat utang telah bertumbuh lebih dari 50% menjadi 5,8 juta investor dibandingkan akhir tahun 2020.
"Dari jumlah tersebut, 2,6 juta di antaranya merupakan investor saham," kata dia.
Sementara itu, jika dilihat komposisi investor berdasarkan aktivitas transaksi per Juli 2021, Investor Ritel membukukan aktivitas transaksi yang besar yakni mencapai porsi 59,1% dari total rata-rata nilai transaksi harian, sementara sisanya dimiliki oleh Investor Institusi.
Hal ini meningkat dibandingkan dengan keadaan tahun lalu dan menunjukkan bahwa kebangkitan investor ritel yang tumbuh sejak tahun 2020 masih berlanjut hingga saat ini.
"Sedangkan Investor Syariah telah mencapai 100 ribu investor per akhir Juli 2021. Semua pencapaian ini tentunya merupakan kerja keras seluruh stakeholders yang tetap memberikan kontribusi dalam memajukan Pasar Modal Indonesia," jelas dia. (Detik)