 |
| Ilustrasi GMNI |
MEDAN (Kliik.id) - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Medan diminta untuk membantu pemerintah dalam menjaga ketentraman, khususnya selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Medan.
GMNI Medan juga diharapkan memiliki sense of crisis dan sense of belonging, mengingat situasi masyarakat saat ini semakin sulit dikarenakan pandemi yang berkepanjangan.
"Kepada pimpinan GMNI Medan saya minta untuk gotong royong dan bahu-membahu bersama stakeholder yang ada di sana untuk membantu masyarakat keluar dari masa sulit semasa pandemi ini," ujar Ketua DPP GMNI Bidang Politik Maman Silaban, Senin (2/8/2021) dalam keterangan tertulis.
Maman mengingatkan, negara ini sedang dalam kondisi sulit, oleh karena itu diharapkan setiap kader GMNI untuk bahu membahu untuk membawa bangsa ini keluar dari masa sulit.
"Di masa sulit karena pandemi Covid-19 ini diperlukan gotong royong sesama anak bangsa agar kita bisa keluar dari masa sulit ini. Kerjasama dengan pemerintah dan stakeholder lainnya juga diperlukan agar masyarakat terbantu," katanya.
GMNI, kata Maman, harus optimis bangsa ini bisa keluar dari masa pandemi bila saling bergotong royong.
"Jika itu dilewati, berarti bangsa ini telah mampu melewati ujian di masa sulit," jelasnya.
Sebelumnya, Maman juga menyentil oknum-oknum tertentu yang mengkapitalisasi mahasiswa di Medan sehingga turun aksi saat PPKM berlangsung di depan Balai Kota Medan, 23 Juli lalu. (Rls)
.png)
