Notification

×

WASPADA, Varian Delta Terdeteksi di Sumut

Sabtu, 17 Juli 2021 | 19:28 WIB Last Updated 2021-07-17T15:31:55Z
Foto ilustrasi virus corona
MEDAN (Kliik.id) - Varian baru Covid-19, Varian Delta, terdeteksi di wilayah Sumatera Utara. Varian itu dibawa 18 Anak Buah Kapal (ABK) Kapal SV Miclyn yang berlabuh di Pelabuhan Belawan, belum lama ini.

Hal itu dilaporkan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi kepada Menko Perekonomian, Mendagri, Menkes, Menkeu, Kapolri, serta pejabat pusat lainnya dalam rapat virtual evaluasi PPKM Darurat Medan dan daerah yang diperketat, Sabtu (17/7/2021).

Edy menjelaskan 16 dari 18 ABK pembawa varian Delta tersebut, telah selesai menjalani masa isolasi.

Meski sejauh ini belum ada warga lokal Sumut yang ditulari varian Delta itu, namun Edy berharap terus meningkatkan kewaspadaan akan penularannya.

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan, varian Delta juga diduga kuat menular kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tiba di Kota Tanjung Balai. Diduga PMI itu masuk dari pintu ilegal atau masuk lewat 'jalur tikus'.

Edy mengatakan, pihaknya kesulitan mendeteksi masuknya PMI ilegal ke Sumut. Itu karena mereka masuk melalui jalur laut, yang dibawa oleh para nelayan dari negeri jiran Malaysia.

"Oleh karena itu, kami mohon bantuan arahan serta kebijakan yang harus dilakukan mengenai PMI ini, kita khawatir lonjakan ini terus terjadi karena dibawa PMI yang masuk ke Sumut," ujar Edy.

Edy juga melaporkan perkembangan kasus Covid-19 di Sumut. Disebutkan Edy, ada terjadi peningkatan kasus yang sangat signifikan di Sumut. Per Jumat (16/7/2021), terjadi lonjakan kasus positif sebanyak 937 orang.

Airlangga Hartarto, menyampaikan dari evaluasi PPKM Mikro Darurat dan diperketat sampai saat ini masih terus memperlihatkan adanya peningkatan, yakni terkonfirmasi 44%, kematian 69%.

Bila hal ini terus berlangsung, kata Airlangga, pemerintah pusat akan mempertimbangkan perpanjangan PPKM Darurat hingga 2 Agustus 2021.

"Untuk daerah yang ditemukan varian Delta di Sumut, saya meminta untuk bekerja ekstra agar penyeberan tidak semakin meningkat," ujar Airlangga.

Kemudian, Mendagri, Tito Karnavian, meminta petugas yang menertibkan PPKM Mikro ini untuk lebih humanis dan tidak terjadi lagi tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Satpol PP terhadap masyarakat.

"Kejadian yang terjadi di beberapa daerah sebagai contoh, saya minta tidak terjadi lagi. Rakyat kita sudah susah dan harus diberikan pengertian dengan humanis, untuk kita bersama-sama menghentikan pandemi ini," kata Tito. (Rls)
×
Berita Terbaru Update