Notification

×

Luhut Minta 100% Produksi Oksigen Diberikan untuk Kebutuhan Medis

Senin, 05 Juli 2021 | 12:06 WIB Last Updated 2021-07-05T05:50:04Z
Luhut Binsar Pandjaitan 
JAKARTA (Kliik.id) - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar produsen oksigen di Indonesia mengkonversi produknya untuk kebutuhan farmasi. Dia meminta produksi oksigen untuk industri ditahan sementara.

Luhut menyatakan sudah meminta Kementerian Perindustrian untuk mengalihkan kebutuhan oksigen dari para produsen untuk memenuhi permintaan rumah sakit. Di sisi lain, Kementerian Kesehatan diminta memberikan data kebutuhan oksigen di rumah sakit.

"Sekarang kita butuh data yang detail. Kita bikin konversi oksigen industri semua full ke oksigen farmasi. Kekurangan kita ini bisa nanti terpenuhi, jika oksigen industri itu semua kita fokus ke oksigen farmasi," tegas Luhut dalam keterangannya, Senin (5/7/2021).

Masalah kekurangan oksigen menjadi masalah pelik di tengah lonjakan kasus COVID-19. Bahkan, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Sleman, DI Yogyakarta (DIY) sempat kehabisan stok oksigen pada Sabtu (3/7/2021) hingga berujung 33 pasien yang tengah dirawat meninggal.

Menanggapi permintaan Luhut, Kemenperin menyatakan para produsen gas oksigen sudah 100% diwajibkan untuk menggeser produksi oksigennya ke oksigen medis.

Diharapkan hal ini dapat memenuhi kebutuhan oksigen farmasi 1.700 ton per hari nasional, sekitar 1.400 ton per hari dari nasional digunakan untuk Pulau Jawa.

Kemenperin juga menyatakan industri oksigen kecil juga sudah mulai dikerahkan juga untuk mengkonversi produksi gas oksigennya ke oksigen farmasi.

Di sisi lain, beberapa perusahaan juga ikut mengirimkan Iso Tank untuk penanganan pasokan oksigen. Terdapat 21 unit kapasitas 20 ton Isotank dari IMIP Morowali akan tiba di Tanjung Priok pada 06 Juli 2021.

Kemudian ada juga 5 unit Isotank dari Balikpapan (merupakan Iso Tank baru) yang akan tiba pada 09 Juli di Pelabuhan Tanjung Priok. Sedangkan 4 unit 20 feet dari Pertamina (ex LNG perlu dibersihkan) sedang dalam perjalanan dari Belawan kira-kira 4 hingga 5 hari perjalanan laut.

Lalu, akan ada tambahan 3 ton oksigen cair per hari dari Krakatau Steel, Cilegon. PT Matesu Abadi dari Qingdao juga direncanakan pada 10 Juli 2021 tiba di Surabaya dan membawa 2.300 tabung kecil berkapasitas 1m3.

Beberapa industri oksigen seperti Samator Group, LINDE Indonesia, Petrokimia Gresik dan LINDE Indonesia, Air Products Indonesia, Air Liquide Indonesia, dan Iwatani Industrial Gas Indonesia juga berkomitmen untuk memasok oksigen medis di Pulau Jawa yang jika ditotal mampu mencapai 1315 ton per hari. (Detik)
×
Berita Terbaru Update