Notification

×

Cegah COVID-19, Atlet Olimpiade 2020 Tidur di Ranjang Kardus 'Antiseks'

Senin, 19 Juli 2021 | 09:36 WIB Last Updated 2021-07-19T04:11:09Z
Penyelenggaraan Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, akan berbeda dari biasanya karena berlangsung di tengah pandemi. (Foto: detikcom)
TOKYO (Kliik.id) - Penyelenggaraan Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, akan berbeda dari biasanya karena berlangsung di tengah pandemi. Fasilitas bagi para atlet pun mengalami penyesuaian, termasuk tempat tidur.

Lupakan ranjang dengan kasur nyaman bak hotel berbintang. Para atlet Olimpiade 2020 akan tidur di atas ranjang yang terbuat dari kardus daur ulang. New York Post mengabarkan, Minggu (18/7/2021), ranjang tersebut dipilih agar para atlet tak berhubungan seksual selama berada di Olimpiade 2020 agar terhindar dari penularan COVID-19.

Atlet lari AS, Paul Chelimo, sempat berkomentar di Twitter soal ranjang 'antiseks' di asrama atlet Olimpiade 2020.

"Tempat tidur di Tokyo Olympic Village terbuat dari kardus, tujuannya untuk mengurangi intimasi antar para atlet. Ranjang ini hanya bisa menahan beban satu orang. Tidak masalah bagi kami para pelari jarak jauh, meski kami berempat bisa tidur di atasnya," kicau Paul.

Menurut situs dezeen, sebanyak 18 ribu kasur produksi perusahaan Jepang bernama Airweave itu telah disiapkan untuk Olimpiade 2020.

Sejalan dengan prinsip gaya hidup ramah lingkungan yang diterapkan Olimpiade tahun ini, panitia akan menggunakan kembali sekitar 8.000 di antaranya untuk atlet Paralympic. Selain ranjang, kasurnya juga terbuat dari bahan daur ulang.

Airweave mengatakan, material utama dari kasur tersebut adalah serat polyethylen sehingga bisa didaur-ulang berulang kali.

Berhubungan intim antar sesama atlet selama Olimpiade berlangsung sudah bukan rahasia lagi. Tak heran bila sejak Olimpiade 1988, panitia mendistribusikan kondom bagi para atlet.

Tahun ini, sekitar 160 ribu kondom akan dibagikan tapi jumlahnya menurun drastis dari 450 ribu kondom di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro.

Namun, panitia Olimpiade 2020 menegaskan, kondom tersebut hanya boleh untuk dibawa pulang atlet ke negara masing-masing demi meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya berhubungan seksual secara aman.

"Tujuan kami, bukan agar para atlet memakainya di Olympic Village, tapi untuk meningkatkan kesadaran dengan membawanya pulang," kata Panitia Penyelenggara Organisasi Olimpiade kepada Japan Today. (Detik)
×
Berita Terbaru Update