![]() |
Hasto Kristiyanto |
JAKARTA (Kliik.id) - PDI Perjuangan (PDIP) mendukung Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) berada langsung di bawah presiden setelah Kementerian Ristek dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dilebur jadi satu. PDIP ingin BRIN menjadi kuat.
"Nasibnya BRIN makin kuat. BRIN di bawah presiden. BRIN makin menjadi sebuah infrastruktur yang sangat penting bagi percepatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi itu. Masa kita kalah sama Singapura, sama Korea Selatan yang kemerdekaannya tidak jauh berbeda dengan kita? Itu karena apa? Risetnya," ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis seperti dikutip, Selasa (13/4/2021).
Bagi PDIP, dalam kerangka ideologis, BRIN inilah yang akan menjadi penopang agar Indonesia berdikari atau berdiri di atas kaki sendiri.
Hasto bercerita, saat PDIP mencalonkan Jokowi sebagai presiden, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sama sekali tidak membahas bagi-bagi jabatan politik.
Megawati, kata Hasto, justru menyampaikan pentingnya Indonesia memiliki Badan Riset dan Inovasi.
"Ibu Mega menegaskan perlu empat hal. Yaitu meneliti tentang ilmu pengetahuan teknologi berkaitan dengan manusianya, berkaitan floranya, berkaitan fauna, dan berkaitan dengan perkembangan teknologi itu sendiri. Jadi Ibu Mega tidak bicara tentang transaksional," ujarnya.
"Ibu Mega berbicara tentang kepentingan bangsa dan negara agar kita jalan berdikari perlu BRIN. Maka BRIN ini sangat penting di dalam membangun spirit kita, melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," imbuh Hasto.
Hasto menyebut tidak ada bangsa yang maju tanpa proses penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Atas dasar itulah, kata Hasto, BRIN memang perlu berada di bawah presiden langsung.
"Itulah makna secara politik ideologis di dalam membangun kedaulatan ekonomi kita," katanya. (Detik)