![]() |
Ilustrasi reshuffle kabinet (Foto: detikcom) |
JAKARTA (Kliik.id) - Pos Kementerian Investasi disebut-sebut jadi pos panas dalam isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju jilid II. Informasi yang dihimpun, ada lebih dari satu calon Menteri Investasi.
Persetujuan pembentukan Kementerian Investasi diambil dalam rapat paripurna DPR RI, Jumat (9/4/2021) pagi.
Jokowi sebelumnya telah bersurat kepada DPR terkait pembentukan Kementerian Investasi.
Alhasil, Jokowi harus menunjuk seseorang menjabat Menteri Investasi.
Ada kabar Badan Koordinasi Penanaman Modal yang dipimpin Bahlil Lahadalia akan di-upgrade jadi Kementerian Investasi.
"Bisa jadi karena Bapak Presiden Jokowi melihat bahwa dengan selesainya UU Ciptaker untuk mendorong masuk investor asing lewat FDI maupun investasi dalam negeri, maka perlu BKPM dinaikkan statusnya sebagai kementerian, bukan lagi sebagai badan, walaupun selama ini BKPM sebagai badan setingkat menteri," ujar anggota Komisi XI DPR Misbakhun.
Misbakhun juga menduga Bahlil Lahadila bakal menjabat Menteri Investasi. Namun dia menekankan wewenang menunjuk menteri sepenuhnya ada di Jokowi.
"Soal siapa figur menteri yang memimpin Kementerian Investasi menjadi kewenangan sepenuh Bapak Presiden. Bisa saja Pak Bahlil sebagai Kepala BKPM diangkat sebagai menterinya atau bisa juga Bapak Presiden Jokowi menetapkan nama lainnya," ujar dia.
Terlepas dari nama Bahlil, ada beberapa sosok lain yang diisukan bakal mengisi pos Kementerian Investasi. Ada dua orang yang sudah dipanggil Jokowi ke Istana.
Nama pertama yakni Muhammad Rapsel Ali, anggota DPR Fraksi NasDem. Rapsel Ali santer diisukan menjadi menteri investasi setelah ada isu satu dari tiga menteri NasDem bakal kena reshuffle.
"Cuma ditanya-tanya, terkait tim balap Mandalika, ya itu kan menandakan juga bahwa kita bisa tampil seperti itu menandakan negara kita termasuk negara maju, dan bisa memberi ruang investasi yang lebih besar lagi," ujar Rapsel Ali menjelaskan pertemuannya dengan Jokowi.
Nama selanjutnya adalah Witjaksono, tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU). Witjaksono mengaku beberapa kali dipanggil Jokowi berbicara empat mata. Namun, Witjaksono menegaskan dirinya dan Jokowi tak spesifik membahas kursi menteri.
"Kita membahas soal ekonomi sih. Saya kan memang pengusaha dan tokoh NU. Jadi memposisikan mengenai NU bagaimana, terus kemudian ekonomi bagaimana, intinya begitu. Karena jalur saya memang pengusaha multinasional, jadi bicara soal investasi, bicara mengenai rencana perkembangan ekonomi di Indonesia," ujar Witjaksono. (Detik)