![]() |
Salah satu sapi yang kembali ditemukan mati di Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. |
LANGKAT (Kliik.id) - Warga di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, dalam sebulan terakhir terus dilanda keresahan.
Pasalnya, harimau Sumatera yang keluar dari kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Langkat sejak Desember 2020 lalu hingga kini masih mengganas.
Informasi yang diterima Minggu (17/1/2021) pagi, 2 ekor sapi warga Bahorok kembali ditemukan mati akibat dimangsa harimau.
Meski pihak Dinas Balai Besar TNGL Wil V Bukit Lawang, BKSDA Sumut, Personil Polsek Bahorok dan mitra/NGO telah membuat perangkap harimau Sumatera di Dusun Selayang, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok. Namun, hingga kini harimau Sumatera belum juga terperangkap.
Petugas masih mengupayakan pengusiran dengan menggunakan lutusan mercon/petasan dan suara letusan lainnya, agar harimau Sumatera bergeser kembali ke hutan.
"Dua sapi, jantan dan betina, milik Iwan (45), warga Dusun VIII Pulau Pisang, Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, yang semula digembalakan oleh Supri (29) warga Ranto Panjang Dusun VIII Pulau Pisang, tadi pagi pukul 07.00 WIB, di ladang karet milik Lias Ginting, telah hilang, dan ditemukan mati akibat dimangsa harimau," demikian keterangan yang diterima.
Kapolsek Bahorok AKP Pamilu Hutagaol menjelaskan, 2 sapi yang dimangsa harimau ditemukan mati berjarak 50 meter dari dua sapi yang ditemukan sebelumnya di perladangan pohon karet di Dusun VIII Pulau Pisang, Desa Timbang Lawan.
Sebelumnya, di Kecamatan Bahorok, Jumat (25/12/2020) lalu, 2 ekor sapi ditemukan mati, lalu Selasa (5/1/2021) 2 sapi kembali ditemukan mati akibat dimangsa harimau.
Terakhir, Jumat (8/1/2021) seekor sapi betina milik Ngulihi Sinuraya (52), warga Desa Simpang Pulo Rambung, Bahorok, juga menjadi korban keganasan harimau. (Rls)