Notification

×

PPP Targetkan Menang di 2024, Suharso Minta Kader Hindari Konflik Internal

Minggu, 20 Desember 2020 | 21:03 WIB Last Updated 2020-12-20T14:03:59Z
Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa
JAKARTA (Kliik.id) - Ketua Umum PPP (Partai Persatuan Pembangunan) Suharso Monoarfa mewanti-wanti para kadernya agar menghindari konflik di lingkup internal PPP. Hal itu harus dilakukan demi tujuan PPP yang mentargetkan menjadi partai pemenang di Pilkada 2024.

"Berikutnya saya ingin sampaikan ke depan jangan pernah ada lagi sekecil apapun peluang untuk kita berkonflik, sekecil apapun. Jangan kita biarkan kalau kemudian ada benihnya langsung kita coba selesaikan," kata Suharso dalam acara penutupan Muktamar IX PPP, Minggu (20/12/2020).

Dia meminta agar para kadernya tidak bekerja secara individual atau berdasarkan kepentingan-kepentingan kelompok. Suharso menyebut PPP hanya bisa menjadi pemenang di 2024, jika berbagai potensi konflik itu bisa dicegah sejak awal.

"Jangan kita seperti yang saya sampaikan semalam kita bekerja individual, bekerja berkerumun, bekerja berkelompok, kelompok A, kelompok B, Kelompok C, kelompok D. Sebagaimana juga didemonstrasikan oleh beberapa senior-senior kita suka melakukan kelompok-kelompok seperti itu, padahal mereka juga bagian dari PPP. Tidak ada lagi cara-cara seperti itu menurut saya," katanya.

"Kita hanya bisa memenangkan atau menjadi salah satu pemenang 2024 kalau sejak awal potensi-potensi konflik itu tidak ada," sambungnya.

Suharso mengaku selama ini memang partainya tak pernah lepas dari konflik antar kadernya. Dia mencontohkan hal itu terjadi saat PPP menentukan kursi ketua fraksi setingkat DPRD.

Meski tak disebut daerahnya, Suharso menyebut mereka-mereka itu bermental pecundang, karena meskipun menang tak mau saling mengalah untuk merelakan kursi ketua.

"Saya kasih contoh kita menang saja menang ini menang, menang di DPRD. Untuk menentukan ketua DPRD itu susahnya luar biasa. Kita punya 9 atau 7 anggota DPRD dan karena itu kita harus menjadi ketua DPRD. Untuk menentukan siapa yang duduk di situ nggak ada ketulusan di antara kita. Yang ada itu si fulan bin fulan, fulan ini, dan semua dan intrik yang datang," katanya.

Lebih jauh, Suharso menyinggung terkait proses verifikasi dan validasi partai politik yang biasanya juga diwarnai dengan konflik. Menurutnya, ada sejumlah kader yang tak mau diusik posisinya dalam parlemen.

Atas hal ini, Suharso menegaskan para kader PPP harus menjadi legislator yang tidak hanya berpatokan pada satu komisi atau keahlian tertentu.

"Kalau kita cuman terus-terusan di sebuah, ih jangan saya nggak bisa dipindahin ke sini. Parlemen itu anda adalah super generalis bukan super spesialis, kalau mau menjadi super spesialis mending jadi dokter spesialis. Anda super dan supernya (itu) super generalis, itu anggota DPR. Yang ada di kepala kebijakannya mesti apa. Tidak lagi bicara substansi. Kita tahu per definisi, tahu aturan tahu Undang-Undang nah itu yang kita persiapkan. Jangan pernah kita merasa menjadi posesif di situ," pungkasnya. (Detik)
×
Berita Terbaru Update