Notification

×

Ini Harapan Pelaku Usaha Minyak Karo kepada Akhyar Nasution

Rabu, 02 Desember 2020 | 15:51 WIB Last Updated 2020-12-02T09:38:11Z
Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution meninjau UMKM penghasil minyak Karo di Laucih Jalan Jamin Ginting Medan, Rabu (2/12/2020). 
MEDAN (Kliik.id) - Calon Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution mendatangi pusat pembuatan Minyak Karo Laucih di Jalan Jamin Ginting Km 13,1 Kelurahan Laucih, Kecamatan Medan Tuntungan, Rabu (2/12/2020).

Kepada Akhyar, Owner Minyak Karo Laucih, Cinur Nuansa Kaban menyampaikan, usaha yang dirintisnya ini merupakan generasi ke empat. Dimana, dia sudah memiliki 13 distibutor dan 425 reseller yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Saat ini kita sedang melakukan pengurusan perizinan seperti MUI untuk sertifikasi halal dan BPOM. Ini sedang berjalan, seandainya kita mau ekspor, itu bisa dengan mudah," ujar Kaban.

Didampingi penggiat seni, Ligad Tarigan, Kaban menuturkan, minyak karo ini mulai dikemas secara modern sekitar tahun 1999.

"Dengan kemasan yang praktis, kemudian dikelola dengan manajemen yang lebih baik, itu sekitar lima tahun lalu. Kemudian kita juga membuat sistem penjualan bertingkat dimulai distributor hingga reseller hingga masing-masing kabupaten dan kota di seluruh Indonesia," ungkapnya.

Untuk distributor sendiri, sebut Kaban, sudah ada di Brastagi, Jakarta Duri, Pekanbaru, Lampung, Jawa Barat, Tangerang, dan Jawa Timur tepatnya di Surabaya.

Disinggung soal kesulitan dalam memperoleh perizinan, Cinur mengaku tidak ada ada kesulitan.

"Kesulitan sih sebenarnya enggak, cuman jadi tantangan ya, karena kesulitannya sebenarnya bukan di situ di faktor-faktor perizinannya, memang dari sisi kamnya," katanya.

Untuk pengurusan BPOM, Kaban mengatakan terdapat beberapa syarat. Yakni higiene sanitasi, bagaimana alur polusi produksi keluar, bagaimana proses sampai tidak terkontaminasi dan tetap higienis, bagaimana proses pencucian SOP setelah penggunaan alat-alat.

"Itu memang infrastruktur juga mempengaruhi, misalnya kita harus membuat sanitasi membuat cerobong, membuat exhaust. Nah itu kan membutuhkan infrastruktur, membutuhkan biaya memang, sampai saat ini kami sudah mengikuti CPOTB (cara pembuatan obat tradisional yang baik dan benar), namun memang infrastruktur kami harus memperbaiki beberapa hal lagi," jawabnya.

Kepada Akhyar, Cinur Kaban berharap, dapat memfasilitasi para UMKM khususnya obat-obat tradisional.

"Kalau harapan dengan Pak Akhyar, ya kalau Pak Akhyar kembali menjadi Wali Kota, kita berharap sih perizinan difasilitasi ya. Bagaimana proses birokrasi difasilitasi, mungkin didampingi malah lebih bagus. Jadi kita tahu ya di mana sih kekurangannya, terus kita perbaiki," harapnya.

Hal senada juga disampaikan calon Wali Kota Medan, Akhyar Nasution. Mantan anggota DPRD Medan ini menegaskan, kekayaan ini harus tetap dijaga dan dilestarikan.

"Ini adalah sebuah kekayaan budaya, minyak karo yang luar biasa dan sudah tersebar di seluruh Indonesia. Ini adalah kekayaan kebudayaan kita yang harus kita jaga dan harus kita majukan. Saya Akhyar Nasution mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar yang terus membudayakan kekayaan budaya kita," ucapnya. (Rls)
×
Berita Terbaru Update