Notification

×

Generasi Muda JI Dilatih 6 Bulan di Jateng, Polri: Siap Dikirim ke Suriah

Senin, 28 Desember 2020 | 18:37 WIB Last Updated 2020-12-28T12:45:39Z
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono
JAKARTA (Kliik.id) - Polri menyebut para generasi muda kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) di Jawa Tengah dilatih selama enam bulan. Setelah menjalani pelatihan, generasi muda JI itu kemudian siap dikirim ke Suriah untuk mengikuti pelatihan militer.

"Pelatihan ini berlangsung selama 6 bulan. Dan setelah 6 bulan selesai kemudian yang bersangkutan para yang dilatih murid-murid ini siap untuk dikirim ke Suriah dan bergabung dengan organisasi teroris Jabah Nusa yang berafiliasi dengan Al-Qaeda untuk melanjutkan apa, pelatihan militer di sana," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (28/12/2020).

Argo menuturkan perekrutan generasi muda kelompok JI itu dilakukan sejak sembilan tahun lalu. Total ada 96 orang yang tergabung dari 7 angkatan.

"Bahwa perekrutan generasi muda JI sudah sejak tahun 2011 kemudian ada 7 angkatan dengan total 96," tuturnya.

Dari total 96 orang generasi muda itu, 66 orang di antaranya telah diberangkatkan ke Suriah. Sementara sisanya, kata Argo, ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

"Dari 96 ini kemudian yang berangkat ke Suriah ada 66. Dan tentunya kenapa 66, kenapa nggak 96 ke Suriah, karena ada beberapa yang sudah kita lakukan penangkapan sehingga jumlahnya berkurang, yang berangkat ke Suriah," ujarnya.

Argo menyampaikan generasi muda yang berada di Suriah beberapa ada yang tewas dan telah dimakamkan di sana. Sementara sebagian lainnya ada yang kembali ke Tanah Air.

"Anggota yang berangkat ke Suriah juga ada yang beberapa yang tewas di sana dimakamkan ke Suriah kemudian ada yang kembali ke Indonesia. Beberapa sudah kita lakukan penangkapan dan sudah divonis oleh pengadilan dan juga masih ada sedang dalam proses," ucapnya.

Lebih lanjut, Argo mengatakan para generasi muda JI itu selama di Suriah mendapatkan pelatihan cara menggunakan senjata dan merakit bom. Hal itu diungkapkan oleh salah seorang narapidana terorisme (napiter) bernama Ahmad Hafis selaku murid dari pelatih JI di Semarang bernama Karso.

"Di Suriah sana dilakukan pelatihan berupa caranya menggunakan senjata api laras panjang dan pistol sampai dengan merakit bom, jadi di sana dilatih sebelum diterjunkan untuk melakukan perang yang nyata disana. Sesuai keterangan napiter Ahmad Hafis, yang sudah sidang dan vonis 5 tahun oleh PN, Hafis ini adalah murid daripada tersangka Karso, yang bersangkutan sudah latihan di Ungaran dan tempat lain, setelah latihan dipersiapkan ke Suriah," imbuhnya.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri membongkar pusat latihan jaringan teroris JI di sejumlah lokasi di Jawa Tengah. Polri menyebut pusat latihan ini dipakai untuk melatih anggota JI menjadi ahli tempur hingga merakit bom.

"Tiap angkatan 10-15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih. Generasi muda ini dilatih bela diri penggunaan senjata tajam seperti samurai dan pedang. Termasuk juga menggunakan senjata api dan dilatih menjadi ahli perbengkelan, perakitan bom, ahli tempur, sampai ahli sergap (penyergapan) yang mereka sebut sebagai pasukan khusus dengan seragam khusus," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangannya, Sabtu (26/12/2020).

Salah satu pusat latihan JI yang dibongkar Polri terletak di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah. Bangunan itu terlihat seperti villa yang juga digunakan sebagai tempat istirahat (tidur) para anggota JI.

Argo menuturkan, dari rumah-rumah itu, para anggota muda JI dilatih bela diri dan persenjataan hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP.

Argo menyebut salah satu pelatihnya adalah teroris Joko Priyono alias Karso. Karso ditunjuk sebagai pelatih oleh Amir atau pimpinan JI Para Wijayanto. Karso telah ditangkap pada 2019 dan berstatus narapidana dengan masa hukuman 3,8 tahun penjara.

"Lokasi ini menjadi tempat pelatihan para generasi muda JI. Mereka dilatih bergaya militer dengan tujuan untuk membentuk pasukan sesuai dengan program yang dibuat oleh pemimpin jaringan ini (JI)," kata Argo. (Dtk)
×
Berita Terbaru Update