![]() |
Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi |
MEDAN (Kliik.id) - Calon Wali Kota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution mengajak seluruh warga Kota Medan agar dapat menggunakan hak pilihnya secara merdeka pada Pilkada serentak 9 Desember 2020.
"Gunakan hak pilih sesuai dengan penilaian, jangan memilih karena pemberian, kita harus selektif, berani menentukan sikap," ujarnya usai closing statement dalam live streaming di Studio PW Al Washliyah Medan, Jumat (4/12/2020).
"Datanglah ke TPS, pilih dengan rasa merdeka, dan jangan terpengaruh dengan intimidasi. Saya Akhyar Nasution, akan menerima keputusan rakyat jika itu betul ril dari rakyat, tapi jika tidak, saya tidak terima," tegasnya.
Di sisi lain, Akhyar juga menerangkan bagaimana perjodohannya dengan Ustad Salman Alfarisi dalam kontestasi Pilkada Medan.
"Perjodohan dengan Ustad Salman, sudah lama, karena beliau jadi anggota DPRD dan saya Wakil Wali Kota Medan, sudah pasti saya sering komunikasi.
Kalau dilihat dari zona nyaman (Ustad Salman sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut), berat. Tapi bukan itu jadi ukuran bagi beliau, tapi lebih kepada pengabdian. Kota Medan harus dipimpin secara serius, orang yang punya full time. Kebetulan kami bertempat tinggal di Medan. Kalau sudah full time, artinya kami sudah siap," jelasnya.
Keseriusan itu, lanjut Akhyar, dilihat dari sisi pengalaman dan pengetahuan. Ini yang menjadi tolak ukur Akhyar dan Ustad Salman.
"Ustad Salman 2 periode menjadi anggota DPRD Medan. Saya pernah jadi anggota DPRD Medan, kemudian wakil wali kota dan Plt Wali Kota. Karena mengelola Medan harus totalitas," sebutnya.
Totalitas yang dimaksud Akhyar, termasuk pengelolaan birokrasi di pemerintahan, termasuk kepling sebagai ujung tombak pemerintahan.
"Saya dipilih rakyat, saya tidak punya beban pendisplinan terhadap bawahan, yang tidak melayani, mengenai kepling seperti dinasti, kita lihat kasus per kasus, saya tidak punya beban kepada mereka. Reward and punishment akan kita terapkan," tegas Akhyar.
Oleh karena itu, Akhyar meminta warga untuk ke TPS dan menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember dengan rasa merdeka dan sesuai pilihan yang benar benar objektif. (Rls)