Notification

×

Komunitas Tionghoa Sakit Hati kepada Bobby Nasution, Ini Sebabnya

Senin, 23 November 2020 | 10:44 WIB Last Updated 2020-11-23T06:49:55Z
Bobby-Aulia saat menghadiri debat publik Pilkada Medan.
MEDAN (Kliik.id) - Komunitas Tionghoa meluapkan sakit hati dengan ucapan calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution yang menyebut 'Cina' sebagai salah satu etnis yang ada di Kota Medan.

"Sebagai etnis Tionghoa merasa sangat tersakiti dengan adanya kata-kata Cina. Sebab, sejak ada undang-undang dan sudah ada Keputusan Presiden Nomor 12 tahun 2014, bahwa Cina sudah diganti dengan Tionghoa," ujar Ketua Solidaritas Indonesia Tionghoa Demokrat (SOLID) Kota Medan, Agus Salim, Minggu (22/11/2020).

Menurut dia, Bobby Nasution sebagai calon Wali Kota Medan gagal menjaga kemajemukan. Padahal, istilah Cina sudah diganti menjadi etnis Tionghoa.

"Nah, dengan adanya dikatakan Cina lagi, kita merasa didiskriminasi kembali. Padahal, istilah Cina ini sudah diganti di masa kepemimpinan Pak SBY," terangnya.

Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain Hutajulu, menambahkan, etnis itu sudah sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 12 tahun 2014 yang dikeluarkan di zaman kepemimpinan SBY dan mengganti istilah Cina menjadi Tionghoa.

"Jadi Cina itu adalah nama suatu negara, kemudian sukunya adalah Tionghoa. Jadi mereka ini adalah warga negara Indonesia yang sudah lama di Indonesia, mereka itu adalah suku Tionghoa, karena sama dengan suku Batak, suku Jawa dan sebagainya. Bukan Cina. Jadi itulah yang membuat teman-teman yang ada di Kota Medan yang menanggapi debat publik itu khususnya Tionghoa, mereka merasa sakit kali, karena mereka adalah sudah warga negara Indonesia, suku Tionghoa," ujar Herri.

"Jadi ini yang harus dipahami dan mereka ini juga yang sama-sama membangun Indonesia. Jadi istilah Cina itu tidak ada lagi, sudah dicabut sejak 2014 di zaman Pak SBY menjadi suku ataupun etnis Tionghoa dan berlaku sampai sekarang," ucapnya.

Seperti diketahui saat debat putaran kedua pada Sabtu 21 November 2020 kemarin, Bobby Nasution sempat menyebut Cina sebagai salah satu etnis. (Rls)
×
Berita Terbaru Update