![]() |
Rapat bersama di Rumdin Gubsu terkait ricuh demo Omnibus Law (Foto: Detikcom) |
MEDAN (Kliik.id) - Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin mengungkap ada dugaan keterlibatan KAMI dalam demonstrasi menolak omnibus law UU Cipta Kerja yang berujung ricuh di Medan. Dia juga menyebut ada tokoh KAMI yang diamankan.
"Ada keterlibatan KAMI, Kesatuan Aliansi Membela Indonesia dan semua ada dua grup, KAMI Medan sama KAMI Medan News," ujar Kapolda dalam rapat Forkopimda Sumut bersama perwakilan buruh di aula rumah dinas Gubernur Sumut (Gubsu), Senin (12/10/2020) yang dipimpin Gubsu Edy Rahmayadi.
Kapolda juga menjelaskan soal KAMI yang dimaksud dalam materi paparannya yang ditampilkan di hadapan peserta rapat.
Dalam materi tersebut, tertulis KAMI yang dimaksud adalah Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia, koalisi yang dideklarasikan oleh Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin.
"Mengamankan Ketua Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) An Hairi Amri yang diketahui penyuplai logistik," tulis Kapolda dalam poin ketujuh materi paparannya.
Ada Ketua KAMI yang diamankan. Martuani juga menampilkan tangkapan layar isi Grup WhatsApp bernama KAMI Medan.
Tangkapan layar itu berada dalam materi yang disertai pemetaan lima kelompok jaringan pelaku anarkis.
Kelima kelompok itu disebut sebagai POK KAMI, Klinik Siti Khodijah, 177 Alkom, bom molotov, 722 pelaku unras 30 pelaku anarkis.
Menurut Kapolda, Klinik Siti Khodijah menyediakan ambulans. Dia menyebut ambulans itu diduga mengangkut pengunjuk rasa.
"Ada keterlibatan juga klinik Siti Khodijah, mengangkut para pengunjuk rasa dengan ambulans," jelas Kapolda.
Sebelumnya, aksi menolak UU Cipta Kerja di depan kantor DPRD Sumut, Kamis (8/10/2020), berakhir ricuh. Sejumlah orang diamankan terkait kejadian ini. (Rls)