![]() |
Foto Ilustrasi BMKG |
Kepala BMKG Wilayah I-Medan, Edison Kurniawan, mengatakan kondisi cuaca saat ini adalah hal yang wajar terjadi. Dia mengawali penjelasan dari posisi posisi matahari di atas wilayah ekuator sehingga siang hari terasa panas terik.
"Memasuki bulan September, posisi matahari sudah berada di sekitar wilayah ekuator. Proses pemanasan umumnya berlangsung efektif pada siang hari," kata Edison, Rabu (14/10/2020).
Edison mengatakan proses pemanasan itu diserap oleh lautan. Selanjutnya, kata Edison, sore hari terjadi proses penguapan yang kuat sehingga terjadi pembentukan awan kumulonimbus. Nah, proses itulah yang memicu terjadinya hujan deras pada malam hari.
"Awan-awan konvektif umumnya dikenal sebagai awan kumulonimbus yang kaya akan uap air sehingga pada malam hari terjadi hujan," ujarnya.
Edison meminta pemerintah dan masyarakat mengikuti perkembangan cuaca yang disampaikan BMKG. Dia meminta pemerintah dan warga mewaspadai banjir, angin kencang, ataupun tanah longsor.
"Adapun untuk upaya mencegah terjadinya kerusakan akibat bencana puting beliung dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan pengamanan atau penguatan bagian-bagian yang mudah diterbangkan oleh angin yang dapat membahayakan diri atau orang lain," jelasnya. (Detik)