Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan program MBG di Kota Tebingtinggi berjalan dengan baik dan sesuai standar.
Tiga dapur yang menjadi sasaran peninjauan berlokasi di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Jalan Ir. H. Juanda, Kelurahan Berohol, Kecamatan Bajenis dan Jalan Ir. H. Juanda, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Rambutan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdako Tebingtinggi, Reza Aghista, yang memimpin peninjauan, menyampaikan bahwa tujuan utama adalah memastikan pelaksanaan program MBG berjalan lancar.
"Kami melakukan monitoring SPPG di tiga titik dapur MBG ini untuk memastikan program MBG di Kota Tebingtinggi berjalan dengan baik. Hari ini kita telah melihat langsung prosesnya, mulai dari pemasukan barang sampai penyiapan bahan makanan yang akan disalurkan ke sekolah-sekolah SPPG," ujar Reza.
Dapur-dapur ini melayani total 3.815 penerima manfaat, meliputi siswa dari sembilan sekolah (SD, SMP, dan SMA), serta 83 sasaran B3 (Bumil, Bayi, dan Balita).
Dari hasil peninjauan, Tim Satgas memberikan beberapa catatan penting. Pertama, kualitas dan kedaluwarsa. Tim memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan memiliki kualitas baik dan produk yang digunakan masih memiliki masa kedaluwarsa yang lama.
Kedua, pengelolaan lingkungan. Tim Satgas merekomendasikan agar pengelolaan lingkungan di tiga titik dapur ditingkatkan. Hal ini mencakup pemilahan sampah, saran penggunaan grease trap (penangkap lemak), dan penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk sampah hasil kegiatan MBG.
"Masukan yang kita berikan ini agar program MBG ini dapat berjalan lebih baik, khususnya terkait kepastian kualitas bahan dan pengolahan limbah," katanya.
Di sisi lain, salah satu dari tiga dapur MBG yang ditinjau, Amanda Ayu Pratiwi, pengelola SPPG di Kelurahan Karya Jaya, menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan masukan yang konstruktif dari Pemerintah Kota Tebingtinggi.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada Pemko Tebingtinggi, terutama Tim Satgas Pangan, yang telah meninjau dapur kami untuk memastikan kriteria MBG terpenuhi. Kami juga berterima kasih atas saran dan masukan yang diberikan untuk peningkatan keadaan dapur MBG kami," ujar Amanda.
Amanda menjelaskan bahwa operasional dapur didukung oleh 47 relawan dan staf inti yang terdiri dari kepala dapur, ahli gizi, dan akuntan.
Turut serta dalam peninjauan ini adalah Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Sekretariat Daerah Syaiful Fahri, serta Tim Satgas yang terdiri dari perwakilan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kominfo dan Bagian Administrasi Pembangunan. (Red)
