Dalam pembukaan tersebut, Syah Irwan mengajak semua pihak untuk fokus menghilangkan akar penyebab stunting di Kota Tebingtinggi.
Dia menjelaskan bahwa stunting merupakan bentuk kegagalan tumbuh kembang pada anak yang diakibatkan masalah gizi kronis dalam jangka panjang, dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun (1000 hari pertama kehidupan).
Syah Irwan menekankan, aksi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam menurunkan stunting diwujudkan melalui program pendampingan keluarga.
Program ini melibatkan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari bidan, kader, dan Tim Penggerak PKK, dengan tujuan utama menghilangkan faktor-faktor utama penyebab stunting.
"Untuk menyelaraskan pemahaman dan menguatkan komitmen para anggota Tim Pengendali GENTING, serta dalam mempercepat capaian target di Kota Tebingtinggi, maka diperlukan rapat koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan GENTING ini," ujarnya.
Dia juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh donatur atas partisipasi mereka dalam mendukung program Gerakan Bapak Asuh Anak Stunting dan keluarga berisiko stunting di Kota Tebingtinggi.
Sebelumnya, laporan kegiatan disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Asni Hayessy, mengenai koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan GENTING di Tebingtinggi.
Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan Forkopimda, para Kepala OPD, Perwakilan Camat se-Kota Tebingtinggi, BPJS Kesehatan, Perwakilan BNN Kota Tebingtinggi, Perwakilan Kemenag Kota Tebingtinggi, serta Staf Dinas PPKB. (Red)
