×

Bossman Mardigu dan Helmy Yahya Batal Jadi Komisaris Bank BJB, Ini Alasannya

Selasa, 11 November 2025 | 20:06 WIB Last Updated 2025-11-12T07:19:27Z
Ilustrasi Bank BJB

BANDUNG (Kliik.Id) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk alias Bank BJB batal mengangkat Helmy Yahya dan Wowiek Prasantyo alias Bossman Mardigu sebagai komisaris.


Pengumuman itu akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 1 Desember 2025.

"Rapat akan diselenggarakan dengan mata acara sebagai berikut: 1. Pembatalan Pengangkatan Komisaris Utama Independen, Komisaris Independen dan Direktur Kepatuhan Perseroan," bunyi pengumuman rencana RUPS Bank BJB, yang diterbitkan 7 November lalu.

Sebelumnya Bank BJB telah menunjuk Helmy Yahya sebagai komisaris independen dan Mardigu sebagai komisaris utama.

Tak hanya Helmy dan Mardigu, Bank BJB juga membatalkan pengangkatan Joko Hartono Kalisman sebagai direktur kepatuhan perseroan.

"Mata acara merupakan tindak lanjut dari surat Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") Nomor SR294/PB.02/2025, SR-356/PB.02/2025 dan S-338/KO.12/2025," jelas Bank BJB.

Helmy Yahya dan Mardigu ditunjuk oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi selaku representasi pemegang saham pengendali Bank BJB sebagai komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar April lalu.

"Perubahan ini mencakup pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi dan dewan komisaris. Beberapa jabatan baru akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas hasil penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test)," tulis rilis resmi di situs bjb, Rabu (16/4).

Profil Mardigu dan Helmy Yahya

Dilansir dari situs Universitas Bosowa (Unibos), Mardigu dikenal sebagai pengusaha yang juga terjun dalam bidang konten kreatif. Dia disebut sebagai sosok inspiratif dalam industri, yang menjadi pemilik beberapa perusahaan, jasa konsultasi, dan mengaku pernah menjadi staf ahli di Kementerian Pertahanan (Kemhan). 

 

Dilihat dari akun Instagramnya, @mardiguwp diikuti 2 juta pengikut, Mardigu aktif membuat berbagai konten foto dan video, mulai dari komedi, membahas isu ekonomi, hingga geopolitik. 

 

Selain itu, dia juga mengelola kanal YouTube yang memiliki 1,95 juta subscribers yang berisi tanggapan tentang isu-isu terkini. 

 

Mengacu pada Jurnal Muamalah (2020), Mardigu mendirikan perusahaan crypto asset bernama Cyronium, yang merupakan mata uang digital dengan mengombinasikan blockchain project dengan logam mulia. 

 

Cyronium mempunyai dua ekosistem bisnis, yaitu PT Santara Daya Inspirasitama sebagai penyedia sistem pemasaran, marketplace, dan manajemen tim; serta PT Ciptalinta Aji Dana sebagai produsen digital aset.

 

Selain sebagai pengusaha, Mardigu juga dikenal sebagai praktisi hipnoterapi. Mengutip e-journal.metrouniv.ac.id, dia pernah muncul di hadapan publik saat membahas perbedaan hipnotis dan gendam. 

 

Sementara Helmy Yahya merupakan lulusan Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN).

 

Pria kelahiran Palembang, 6 Maret 1963, ini justru mengawali kariernya di dunia hiburan sejak 1989 sebagai tim dari acara kuis di layar kaca.

 

Salah satunya adalah kuis yang berjudul “Berpacu dalam Melodi” (1989), dia menjadi pembuat soal dan floor director. Kuis yang digarapnya pun mendapatkan respons positif dari pemirsa.

 

Di sinilah gerbang ia menuju dunia hiburan terbuka lebar. Helmy semakin aktif membuat kuis-kuis yang menarik.

 

Awal debutnya menjadi pembawa acara adalah pada 1995 dalam acara Sang Juara. Sejak saat itu, Helmy aktif menjadi pembawa acara di berbagai kuis.

 

Total lebih dari 20 kuis yang sudah ia bawakan dan dijuluki sebagai “Raja Kuis”.

 

Setelah itu, pada 2017, ia sempat dipercaya menjadi direktur utama dari TVRI.

 

Namun, sejak Januari 2020, Dewan Pengawas Lembaga Pernyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) menonaktifkan Helmy dari jabatan tersebut.

 

Helmy sempat terjun ke dunia politik. Adik dari politikus Golkar Tantowi Yahya ini sempat ikut dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), seperti menjadi calon gubernur Sumatera Selatan pada Pilkada 2018 dan calon bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir. Saat ini, dia juga tergabung dalam Partai Solidaritas Indonesia. (cnnindonesia/tempo)

 

×
Berita Terbaru Update