Simalungun, (KLIIK.ID) - Majelis Taklim dan Syiar Islam (MTSI) PTPN IV Regional II Kebun Marjandi gelar safari dakwah, acara di gelar dengan mengundang penceramah kondang Al Ustadz Untung Aulia Safri Sitorus MA. Dilaksanakan pada hari Senin (5/5) Pukul 20.30. Wib, (ba'da Sholat Isya) di Masjid Baiturrahman Emplasmen Afdeling1 Kebun Marjandi.
Dengan mengusung thema " Ciri Ciri Orang Yang Bertakwa Kepada Allah SWA."
Management Kebun Marjandi melalui Asisten Kepala Muhammad Julianda didampingi Ketua MTSI Muhammad Iqbal dan Asisten Tata Usaha Tika Oktaviana dalam sambutannya mengajak seluruh hadirin nantinya sama - sama mendengarkan tausiah dari Al Ustadz kita Untung Aulia Safri MA yang khusus kita undang dalam acara Safari Dakwah.
"Semoga siraman rohani yang disampaikan Al Ustadz kita nanti dapat kita implementasikan dalam kehudupan sehari - hari dan selalu meneladeni sosok Rasullulah sebagai pemimpin yang penuh kasih sayang orang yang sabar dan bijaksana ucap Muhammad Julianda."
Sedangkan Al Ustad Untung Aulia Safri MA dalam tausiahnya menyampaikan, ada empat ciri ciri orang yang bertakwa kepada Allah Subhana wataala
1. Al-Khauf – Takut kepada Allah Yang Maha Tinggi.
Orang bertakwa memiliki rasa takut yang mendalam kepada Allah. Kita harus menyadari bahwa melanggar perintah Allah adalah bentuk kezaliman, baik terhadap diri sendiri (karena membawa diri menuju neraka) maupun terhadap orang lain. Contohnya adalah ketaatan kepada suami bagi seorang istri, yang merupakan perintah Allah yang harus dijalankan, bukan tergantung pada karakter suami. Takut kepada Allah menjadi pengendali agar tidak melanggar perintah-Nya.
2. Ar-Ridha bil Qalil – Ridho dan Bersyukur atas Nikmat Sekecil Apa pun
Orang bertakwa menerima dengan ikhlas dan syukur atas rezeki yang Allah berikan, meski terasa sedikit. Allah menjanjikan:
“Jika kalian bersyukur, maka akan Ku tambah. Tapi jika kalian kufur, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” Orang bertakwa yakin bahwa rezeki telah diatur Allah dan tidak akan tertukar. Mereka menggantungkan hati hanya kepada Allah, seperti dalam doa: “Allahummarzuqni kama tarzuqu al-mughats.” (Karuniakanlah aku rezeki sebagaimana Engkau memberi rezeki kepada makhluk kecil.)
3. Beramal dengan Al-Qur’an – Menjadikan Al-Qur’an sebagai Imam
Orang bertakwa menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Mereka tidak hanya membaca, tapi mengamalkan isinya. Tiga tingkatan orang yang dekat dengan Al-Qur’an:
Tilawatil lafdziyah – Membaca Al-Qur’an.
Tilawatil ‘amaliyah – Membaca dan mengamalkan kandungannya.
Tilawatil hukmiyah – Memahami tafsir, hukum, dan menjadikannya pedoman hidup.
4. Al-Isti’dad – Mempersiapkan Bekal untuk Akhirat
Ciri keempat orang bertakwa adalah kesungguhannya dalam menyiapkan diri menghadapi kematian dan kehidupan akhirat. Setiap kesempatan di dunia dimanfaatkan untuk memperbanyak amal kebaikan sebagai bekal pulang.
“Hidup di dunia hanya sementara, tetapi akhirat adalah selamanya bilang Ustad Untung Aulia Safri Sitorus MA mengakhiri sambutannya.
Setelah berdoa bersama yang di pandu Al Ustadz Untung, acara di tutup dengan Swaphoto.(Frens)