![]() |
Beras yang diduga oplosan. |
Temuan itu berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Dinas Ketahanan Pangan Pemprov Sumut terhadap sampel padi perusahaan tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut, Kombes Pol John Charles Edison Nababan mengatakan, pemeriksaan dilakukan secara bertahap.
"Kemarin kita ngecek merk beras dan ternyata tidak terdaftar di Dinas Ketahanan Pangan Sumut. Sekarang, mutu premium beras tidak memenuhi standar," ujar Charles kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).
Adapun tiga merk beras yang tidak terdaftar dan tidak memenuhi standar mutu premium, yakni, beras premium TJ Cap Bunga Mawar, beras premium TJ 88 dan beras TJ KKB Pandan Wangi ukuran 10 kilogram.
Charles memastikan ketiga merk beras mutu rendah yang dijadikan premium ini sempat beredar di pasaran.
"Perusahaan mendapatkan keuntungan sekitar Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu dari penjualan beras mutu rendah yang dikemas premium setiap kilogramnya," jelasnya.
Atas dugaan pengoplosan beras ini, lanjut Charles, pemilik kilang padi terancam dikenakan sanksi pidana karena merugikan masyarakat.
Polda Sumut telah menjadwalkan pemanggilan pihak kilang padi PT Tani Jaya Sukses Pangan untuk dimintai keterangannya besok.
"Mereka diduga melanggar Pasal 141 jo Pasal 89 Undang-Undang RI Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan atau Pasal 62 ayat (1) jo Pasal 8 ayat (1) huruf e dan f Undang-Undang RI Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen," katanya.
Sebelumnya diberitakan, kilang padi milik PT Tani Jaya Sukses Pangan yang berada di Dusun I, Desa Ramunia, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut), diduga melakukan pengoplosan beras.
Adapun modus yang diduga dilakukan PT Tani Jaya Sukses Pangan, yakni beras kualitas sedang dikemas menjadi beras premium.
Mendapat laporan tersebut, petugas Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Sumut mendatangi lokasi usaha tersebut.
Namun, kabarnya pemilik usaha menyebut petugas melakukan perampasan. Peristiwa itu terjadi pada Rabu 30 Juni 2022, di saat petugas melakukan penyelidikan.
Pihak perusahaan disebut sempat merekam polisi yang datang ke kilang padi untuk mengambil sampel beras untuk diperiksa ke laboratorium Dinas Ketahanan Pangan Pemprov Sumut. (Rls)