![]() |
Ganjar Pranowo. |
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menuturkan 68,5% pemilih PDIP memilih Ganjar, disusul Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebanyak 9,7%. Sementara, Puan hanya memperoleh dukungan sebesar 6,2%.
Yunarto menjelaskan dukungan terhadap Ganjar tersebut tidak lepas dari kisruh antar elit partai yang dipimpin Ketua Umum Megawati Soekarno Putri itu. Ia juga menyebutkan PDIP menjadi partai yang paling banyak didukung publik dengan elektabilitas 24,1%.
"Yang jelas apapun konstelasi di elit, kita hanya menunggu apa nanti keputusan Ibu Megawati Soekarno Putri, tapi 68,5% dari seluruh pemilih PDIP, yang jumlahnya itu ada 24,1%, itu menyatakan memilih Ganjar Pranowo, dalam pertanyaan simulasi 10 nama pilpres," ungkap Yunarto dalam keterangan tertulis, Senin (13/6/2022).
"Dan 9,7% di peringkat kedua memilih Prabowo dan hanya 6,2% yang menyatakan memilih Mba Puan Maharani. Jadi memang jadi PR besar untuk Mba Puan untuk membuat suara dari PDIP linier, karena yang dibutuhkan bukan hanya dukungan dari elit atau DPP," sambungnya.
Selain ketiga nama tersebut, pemilih PDIP juga memilih nama-nama lain, diantaranya Menparekraf Sandiaga Uno sebesar 1,7%, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebesar 2,8%, dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti sebesar 1%.
Lalu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebesar 1%, Menteri BUMN Erick Thohir sebesar 1,7%, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebesar 0,7% dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebesar 4,5%. Sedangkan, yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 2,1%.
Survei Charta Politika ini dilakukan pada 25 Mei hingga 2 Juni 2022 dengan metode wawancara tatap muka. Penentuan sampel pada survei dilakukan dengan metode multistage random sampling, terhadap 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,83% dan quality control 20 persen dari total sampel. (Detik)