![]() |
Pendeta yang ditembak OTK. |
Korban yang sebelumnya disebut Pendeta HKBP (Huria Kristen Batak Prostestan), ternyata Pendeta GSJA (Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah) di Jaharun, Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang.
"Sehubungan informasi di media hal penembakan seorang pendeta yang diinformasikan seorang Pendeta HKBP setelah menerima informasi kami menjelaskan bahwa
Pendeta yang tertembak, Pendeta Fernando Tambunan di gereja GSJA berdomisili di Jaharun," ujar Praeses HKBP Distrik Deliserdang, Pendeta Horas Purba dalam keterangan ralatnya, Selasa (28/6/2022).
Menurut Horas, kronologis kejadian tersebut masih dalam penyelidikan polisi. Ia juga mendoakan kesembuhan korban yang tengah dirawat di rumah sakit.
"Kita doakan informasi akurat dapat kita tunggu dari kepolisian yang menangani. Dan kita doakan korban yang dirawat di RS mendapat kesembuhan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, seorang Pendeta Gereja GSJA (Sebelumnya ditulis HKBP) bernama Fernando Tambunan (52), warga perumahan Victory Land, Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang, Sumut, ditembak orang tak dikenal (OTK), Senin (27/6/2022) malam pukul 20.00 WIB.
Informasi singkat yang dihimpun, Selasa (28/6/2022) dini hari, kejadian bermula saat korban sedang makan nasi di teras rumahnya. Namun tiba-tiba ia mendengar suara letusan dari arah kegelapan.
Pada saat bersamaan, korban pun memegang dadanya yang mengeluarkan darah. Korban bergegas menaiki sepeda motornya menuju klinik dekat perumahan tempat tinggalnya.
Namun karena lukanya cukup serius, istri korban membawanya berobat ke RSUD Deli Serdang di Lubuk Pakam.
Saat ini, petugas kepolisian tengah melakukan olah TKP dan memasang garis polisi guna penyelidikan.
Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Heri Cahyadi menjelaskan, kasus ini sedang ditangani dan masih dalam penyelidikan.
"Kasus penembakan tadi malam sedang kita dalami. Untuk motifnya masih akan terus kami selidiki," ujar Kadek saat dikonfirmasi, Selasa (28/6/2022).
Kadek belum dapat memastikan jenis senjata yang digunakan oleh pelaku.
"Kita menunggu hasil operasi dulu baru tau nanti jenisnya senjata apa. Karena tidak ada dengar suara letusan. Kita sedang kumpulkan saksi karena daerah perumahan korban ini terbilang sepi," ujar Kadek. (Rls)