Notification

×

Banyak Aset PTPN 2 Dikuasai Pihak Lain, FKPPN Minta Pemprov Sumut Turut Ambil Langkah

Minggu, 03 Januari 2021 | 12:37 WIB Last Updated 2021-01-03T05:37:40Z
Serta Ginting bersama pengurus FKPPN lainnya.
MEDAN (Kliik.id) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Forum Komunikasi Purnakarya Perkebunan Nusantara (FKPPN) Drs. HN Serta Ginting didampingi beberapa pengurus dan para pensiunan melakukan kunjungan di lokasi lahan yang diklaim oleh kelompok penggarap yaitu di wilayah Kebun Helvetia PTPN 2, beberapa waktu lalu.

"Saya sangat prihatin dan sedih karena banyak sekali aset milik PTPN 2 berupa rumah dinas dan lahan produksi yang dikuasai oleh pihak lain. Saya tidak menuduh bahwa ini ada unsur pembiaran oleh Manajemen PTPN 2, namun yang saya inginkan harusnya ada langkah-langkah konkrit untuk menyelamatkan aset-aset tersebut," ujar Serta Ginting dalam keterangan yang diterima Kliik.id, Minggu (3/1/2021).

Sebagai mantan Anggota DPR RI dan mantan Ketua Umum FSPBUN PTPN seluruh Indonesia, Serta Ginting banyak menerima keluhan dan pengaduan baik dari karyawan aktif maupun para purnakarya dan pihak-pihak yang peduli PTPN.

"PTPN ini BUMN loh. Milik Negara. Punya kontribusi besar untuk negara, dari penyediaan lapangan kerja bisa kita lihat berapa ribu warga negara yang tertampung bekerja di PTPN, namun kalau rumah dinasnya dikuasai orang lain jadi mereka mau tinggal dimana? Sementara kalau PTPN harus membangun rumah dinas baru, berapa besar lagi biaya yang harus dikeluarkan?," kata Serta Ginting.

Bang Serta Ginting, panggilan akrabnya, menyampaikan keinginannya baik kepada Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Manajemen PTPN 2 agar duduk bersama menyelesaikan permasalahan ini.

"Sebagai orang perkebunan dan sebagai masyarakat Sumatera Utara, saya meminta agar Pemprov Sumatera Utara dan PTPN 2 mengambil langkah menyelamatkan aset PTPN 2 yang dikuasai pihak lain. Saya yakin Pak Edy Rahmayadi memiliki solusi dan terobosan yang tepat dan duduk bersama dengan Manajemen PTPN 2," tutupnya. (Redaksi)
×
Berita Terbaru Update