![]() |
Bobby Nasution-Aulia Rachman di debat Pilkada Medan (dok. Facebook KPU Medan) |
MEDAN (Kliik.id) - Calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menilai Pemko Medan gagal berkolaborasi dengan Pemkab Karo soal banjir. Dia menilai banjir di Medan harus bisa dicegah jika air dari Karo bisa terdeteksi.
"Inilah bentuk kegagalan, hujan di kabupaten Karo harusnya bisa dideteksi. Dari kolaborasi antara Kota Medan dan kabupaten/kota sekitarnya, khusus banjir ini adalah dengan pemerintah Kabupaten Karo," ucap Bobby saat debat terakhir Pilkada Medan, Sabtu (5/12/2020).
Menurut Bobby, Pemko Medan harusnya mengetahui lebih awal soal naiknya debit air sungai karena hujan yang terjadi di daerah Karo. Bobby mengatakan akan lebih mudah mengatasi banjir jika hal ini sudah diketahui lebih awal.
"Kanal-kanal yang ada di Kota Medan harusnya bisa dibuka secepat mungkin jika debit air mulai naik," ucapnya.
Hal ini kemudian dijawab oleh pesaing Bobby di Pilkada Medan, yakni Salman Alfarisi. Rekan duet Akhyar ini mengatakan banjir di Medan tidak sepenuhnya kegagalan Pemko Medan.
![]() |
Akhyar dan Salman saat tiba di lokasi debat Pilkada Medan. (Foto: Detik.com) |
Salman menilai banjir di Medan merupakan bentuk kegagalan kolaborasi antara pemerintah pusat dan provinsi. Dia juga menilai hal ini terjadi karena kegagalan kolaborasi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kota.
"Tetapi kolaborasi pemerintah pusat dengan pemerintah provinsi, pemerintah provinsi dengan pemerintah kota Medan," ucap Salman.
Dia kemudian mencontohkan banjir yang terjadi karena sungai yang meluap. Menurut dia, wilayah sungai ini merupakan tanggung jawab Balai Wilayah Sungai (BWS) dari pemerintah pusat.
"Sungai ini di Wilayah BWS, dan ini pemerintah pusat," jelas Salman. (Detik)