![]() |
Presiden Jokowi membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional ke-28 tahun 2020 yang digelar di Sumbar. (YouTube Sekretariat Presiden) |
JAKARTA (Kliik.id) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional ke-28 tahun 2020 yang digelar di Sumatera Barat (Sumbar). Jokowi mengatakan MTQ bukan sekadar lomba membaca Al-Qur'an.
"Penyelenggaraan MTQ merupakan wujud keinginan kuat untuk membumikan ajaran Al-Qur'an serta menegakkan syiar Islam untuk memperkokoh nilai agama dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat dan berbangsa," kata Jokowi seperti disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (14/11/2020).
Jokowi melanjutkan, bagi muslim, Al-Qur'an adalah sumber petunjuk dan pedoman hidup sepanjang massa. Nilai-nilai dalam ayat Al-Qur'an, lanjutnya, mengajak semua manusia untuk bekerja sama dalam ketakwaan dan kebaikan.
"Dalam menjalankan Al-Qur'an, kita patut meneladani pribadi Nabi Muhammad SAW. Kepribadian dengan kemuliaan akhlak yang bersumber dari Al-Qur'an. Menebarkan kasih sayang dan menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang menyakiti sesama," katanya.
Dalam MTQ ini, kata Jokowi, akan tampil qari-qariah, hafiz-hafizah, dan mufazil-mufazilah terbaik dari seluruh Indonesia. Lewat MTQ, diharapkan hadir generasi muda yang siap berkompetisi secara sehat meraih prestasi, berkontribusi dalam membangun kualitas sumber daya umat yang unggul, kompetitif, dan berkarakter islami sebagaimana akhlak Rasulullah.
"Dengan demikian, MTQ bukan semata wahana berlatih dan berlomba membaca Al-Qur'an. Tapi jalan untuk mengedukasi umat untuk semakin mencintai dan membumikan Al-Qur'an, meningkatkan kesadaran beragama yang lebih humanis dan terbuka, dan yang terpenting sebagai bentuk dakwah untuk menyempurnakan akhlak kaum muslimin dan muslimat," ungkapnya.
Jokowi meyakini pemahaman keislaman yang baik akan memperkuat jati diri seorang muslim dan muslimah. Selain itu, juga akan memperkokoh semangat ukhuwah seperti yang diajarkan Rasulullah, baik ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, maupun ukhuwah insaniah.
Menurut Jokowi, sifat tersebut sangat dibutuhkan demi membuat Indonesia bangkit dari pandemi Corona. Jokowi mengatakan semua masyarakat Indonesia harus saling membantu untuk menghadapi pandemi.
"Semangat persaudaraan dan kepedulian bersama seperti dicontohkan Nabi Muhammad SAW harus menjadi semangat kita bangsa Indonesia di masa pandemi seperti sekarang ini," katanya.
"Kita harus ikhlas saling membantu tanpa melihat perbedaan suku, agama, ataupun kelompok. Berbagi untuk meringankan beban saudaranya yang sedang menghadapi kesulitan. Saya yakin dengan pertolongan Allah SWT dan ikhtiar kita bersama, bangsa Indonesia akan bisa melalui ujian ini dan bisa segera pulih dan bangkit kembali," sambung Jokowi. (Detik)